NASIONALIS – Rektor Universitas Mahendradatta Bali, Dr. Putri Anggreni, SE, M.Pd
( Paling Kiri ) Mendampingi Prof. M. Nasir ( Menteri Riset Dikti RI ) disaat Acara Deklarasi Perguruan Tinggi Anti Radikalisme di Nusa Dua
UNMAR JADI KETUA STEERING COMMITEE PERTEMUAN 3.000 REKTOR
PTS tertua di Bali dan Nusa Tenggara sejak 1963, Universitas Mahendradatta ( d/h Marhaen ) kembali menjadi pusat perhatian nasional dengan didaulatnya Unmar menjadi Ketua Steering Committee Acara Deklarasi Perguruan Tinggi Anti Radikalisme yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center ( BNDCC ). Tak tanggung – tanggung acara yang didukung oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI ( Dikti ) ini dihadiri oleh lebih dari 3000 pimpinan perguruan tinggi baik negeri dan swasta serta puncak acara juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Yang membanggakan dalam acara ini Rektor Unmar, Dr. Putri Anggreni, SE, M.Pd juga didaulat untuk membacakan Deklarasi Perguruan Tinggi Anti Radikalisme dihadapan Presiden Joko Widodo serta turut mendampingi Prof. M. Nasir ( Menteri Riset, Teknologi dan Dikti RI ) dalam sejumlah sesi di Nusa Dua. Kebanggaan hal ini diungkapkan oleh Dr. Putri Anggreni yang mengakui bahwa kepercayaan yang diberikan kepada Unmar tentu merupakan sebuah bukti bahwa nilai – nilai Marhaenisme dan Tri Sakti Bung Karno yang selalu diusung oleh pendiri Unmar sejak 1963 telah terbukti dalam perjalanan bangsa ini. “ Jauh sebelum gerakan Anti Radikalisme berkumandang di Indonesia, Unmar yang didirikan oleh ( Swargi ) Shri Wedastera Suyasa atas gagasan Presiden 1963 secara konsisten dan lebih awal berbicara tentang nasionalisme Indonesia. Semua fakultas yang ada di Unmar pun juga memiliki spirit Tri Sakti dan Marhaenisme, dan jika sekarang sejak awal era reformasi dikalangan perguruan tinggi di Indonesia, tentu ini sebuah karma wesana. Saya bangga mampu menghantarkan Unmar turut mensukseskan acara Deklarasi Perguruan Tinggi Anti Radikalisme ini. “ ungkap Dr. Putri Anggreni. Hal senada juga disampaikan oleh Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Suyasa, S.Sos, SH, MH ( Ketua Umum Yayasan Mahendradatta ) yang bertindak sebagai sekretaris OC dari acara Deklarasi Perguruan Tinggi Anti Radikalisme bahwa dukungan terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk meletakkan kembali nilai – nilai Bung Karno adalah mutlak dilakukan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia termasuk Perguruan Tinggi di Bali. “ Kita akui bahwa di Bali ini ada informasi bahwa sejumlah Perguruan Tinggi memiliki sel – sel radikalisme. Kita sebagai bagian dari Badan Pengelola Perguruan Tinggi di Bali tentu sepaham dengan visi dan misi pemerintah untuk menegakkan institusi pendidikan sebagai wadah pembentukan karakter calon pemimpin bangsa yang baik, dan tentu karakter yang kita inginkan adalah karakter nasionalisme Indonesia dan Pancasilais. Sempat menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan RI di Jakarta tempo hari, Presiden sudah memberikan banyak arahan bagaimana sepatutnya hal ini bisa berjalan. Terima kasih juga kepada Kopertis Wilayah VIII A Bali, KNPI Bali, PENA 98 yang ikut serta mensukseskan acara ini. Ini kerja bersama dari semua insan Pancasilais. Semoga Indonesia bebas gerakan radikalisme dan tegas menolak negara Khalifah. “ ungkap Turah Wira Weda yang juga Sekretaris Umum DPD KNPI Bali ( humas ).