SINERGI – Dr. Arya Wedaakrna Bersama Dengan Hizbullah ( Kepala OJK Wil 8 Bali NTB NTT ) di Gedung Pancasila Niti Mandala Renon
SENATOR TERIMA KEPALA OJK WIL BALI NTB NTT DI GEDUNG PANCASILA
Komite III DPD RI Utusan Provinsi Bali Bidang Ekonomi Kreatif, Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan Tinggi, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menerima audiensi Hizbullah ( Kepala Otoritas Jasa Keuangan / OJK Wilayah VIII Bal, NTB, NTT ) di Gedung Marhaen Pancasila di Kawasan Niti Mandala Renon. Dalam audiensi tersebut, sejumlah hal disampaikan oleh Kepala OJK terkait dengan kinerja OJK termasuk rencana sejumlah program ditahun 2018 yang diharapan bisa bersinergi dengan DPD RI.. Senator Arya Wedakarna menilai bahwa inisiatif OJK untuk berkomunikasi dengan perwakilan masyarakat Bali, patut diapresiasi, karena salah satu syarat untuk membantu mensukseskan program pusat adalah komunikasi aktif para pejabatnya, semua demi kepentingan masyarakat. “Tempo hari saya sudah mendengar laporan OJK Bali Nusra di Nusa Dua, dan ada berita yang menggembirakan dan juga mengecewakan. Kita gembira karena pertumbuhan ekonomi Bali sudah diatas rata – rata nasional, ini bagus untuk Bali. Tapi yang mengecewakan bahwa target penyerapan dana Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) oleh sindikasi Bank yang diberikan mandat oleh negara baik bank BUMN dan bank daerah masih jauh dari target. Padahal Bali susah payah mendapatkan alokasi atau kuota di tahun 2017. Sehingga akibatnya, kekhawatiran saya akhirnya terjadi, bahwa ditahun 2018 ini jatah Bali menjadi berkurang. Dalam politik anggaran adalah wajar jika pusat mengurangi alokasi daerah termasuk KUR jika tidak mencapai target. Ini semacam punishment. Tapi jika bisa mendekati target dan bahkan lebih dari target, maka angka alokasi bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Kita sayangkan saja tahun 2017 ini sampai dibawah 80%. “ungkap Dr Wedakarna. Iapun menduga bahwa sejumlah faktor mempengaruhi hal itu, terutama kurangnya SDM yang bisa membantu OJK, perbankkan dan unsur terkait untuk mewujudkan hal tersebut. “Saya kaget juga dengar laporan dari OJK kalau ternyata mereka kesulitan mendapatkan data UMKM dari pemerintah provinsi. Begitu juga, saya dua SDM diperbankkan juga agak malas mensosialisasikan KUR ini sehingga ada laporan jika profil penerima KUR ada yang itu itu saja tiap tahun. Saya rasa OJK perlu dibantu, terutama mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat khususnya komunitas pengusaha Bali untuk bisa mendapatkan KUR. Saya harap mulat sarira, karena kita bicara tentang alokasi Trilyunan rupiah. “ungkap Arya Wedakarna. Salah satu cara yang diusulkan Senator Bali adalah dengan menggandeng Perguruan Tinggi baik PTN dan PTS di Bali untuk bisa menjadi mitra OJK dalam hal program terkait otoritas keuangan. “Saya usulkan agar OJK mengundang seluruh perguruan tinggi baik negeri swasta yang punya Fakultas Ekonomi. Minta perguruan tinggi bermitra dengan OJK dalam konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adakan program MOU terkait dengan memberdayakan mahasiswa menjadi Duta KUR, Duta OJK dan mereka akan membantu mensosialisasikan KUR kemasyarakat kecil. Minta kepada Rektor pada saat ada KKN didesa – desa, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan KUR, sehingga selama berbulan bulan mereka didesa, mereka bisa meningkatkan minat warga desa dan anak muda memanfaatkan KUR. Saya juga minta agar Perguruan Tinggi bisa mengatur sebagian judul skripsi mahasiswa FE dengan fokus penelitian tentang KUR dan paket kebijakan pemerintah pusat, selain kompetisi penelitian semacam KOINKU dan juga dana hibah penelitian bagi dosen FE Sisanya bagi kampus kampus besar bisa membuat OJK Corner. DPD RI akan membantu OJK Bali untuk mewujudkan hal ini, karena jika ini berhasil, maka teladan Bali ini bisa ditularkan keseluruh Indonesia. Nanti kantor saya akan membantu OJK mendrafting MOU OJK dengan Dekan Fakultas Ekonomi di PTN dan PTS di Bali. “ungkap Shri Arya Wedakarna yang kebetulan mantan Rektor Universitas Mahendradatta Bali ini.