Foto Bersama – Peserta Rombongan Overland 14Th Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mahendradatta Bali Dalam Dharma Yatra Di Candi Wringin Lawang Trowulan
14TH OVERLAND TAHUN 2017 HORMATI LELUHUR HINDU MAJAPAHIT
Sejarah selalu meninggalkan jejak-jejak dan peninggalan sejarah. Dokumen sejarah, tempat, dan benda-benda peninggalan sejarah merupakan sumber inspirasi untuk membangkitkan kebanggaan akan bangsa dan dapat menciptakan sebuah ” heroisme baru” yang penting dimiliki bangsa ini, terutama di kalangan generasi muda. ” Sebagai bangsa yang besar kita memiliki banyak sekali sejarah dan budaya yang mengagumkan dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Warisan-warisan tersebut bentuknya beragam ada berupa gedung-gedung, monumen, benda cagar budaya, naskah-naskah kuno, dan bentuk lainnya yang keberadaannya patut kita jaga, lindungi, dan pelihara sebaik-baiknya agar tidak lenyap, rusak, atau berubah bentuk sehingga tetap dapat disaksikan oleh generasi mendatang pewaris bangsa ini dan dijadikan sumber rujukan ilmu pengetahuan, pengenalan jati diri serta meningkatkan kecintaan pada tanah air “ ungkap Agus Winaryanto, S.Pd ( Ketua Rombongan Kegiatan Overland 2017 ). Pada kesempatan program Overland ke-14 pada Tahun 2017 ini, peserta berkesempatan berdharma yatra dan melakukan persembahyangan di salah satu Candi Hindu Majapahit yang memiliki kaitan dan nilai sejarah yang patut diketahui oleh seluruh peserta yaitu Candi Wringin Lawang atau Gapura Wringin Lawang adalah sebuah Gapura peninggalan Kerajaan Majapahit abad ke-14 yang berada di Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokertro, Jawa Timur. Candi atau Gapura Wringin Lawang adalah bangunan kuno berupa Gapura Belah tanpa atap Gapura ini diperkirakan merupakan gerbang masuk ke Kerajaan Majapahit yang disusun dari batu bata merah. Pada perkembangannya, gerbang ini diduplikat Provinsi Jawa Timur sebagai gerbang masuk. Kata Wringin Lawang dari bentuk pintu ( lawang ) dan di dekat bangunan tersebut terdapat pohon beringin yang mengapit Gapura Wringin Lawang. Gapura Wringin Lawang merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit yang masih berdiri hingga kini. Situs Gapura Wringin Lawang sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat untuk mencari berkah seperti selamatan dengan sesaji atau ritual-ritual lainnya seperti “Ritual Suro”. Kegiatan ini bukan hanya sebagai pengalaman saja tetapi sebagai bekal hidup dan memperluas pengetahuan sehingga dapat memaknai sejarah Hindu sekaligus sebagai Tirta Yatra mengunjungi leluhur-leluhur Hindu, leluhur Majapahit yang ada di candi-candi di Jawa. Mengingat berdasarkan sejarah umat Hindu yang ada di Bali merupakan umat Hindu yang selamat dari tragedi runtuhnya Majapahit di Jawa” ungkap Agus Winaryanto.